Selasa, 23 November 2010

Subversion (SVN)

Version Control

Version control adalah manajemen perubahan terhadap dokumen, program, dan informasi lainnya yang disimpan sebagai file komputer. Hal ini paling sering digunakan dalam pengembangan perangkat lunak, di mana tim dapat mengubah file yang sama. Perubahan ini biasanya dikenali dengan kode angka atau huruf, diistilahkan dengan "nomor revisi". Sebagai contoh, ketika pertama file diset adalah "revisi 1" lalu setelah ada perubahan lagi file di set "revisi 2", dan seterusnya. Setiap revisi terkait dengan waktu dan orang yang membuat perubahan. Revisi dapat dibandingkan, dikembalikan pada revisi tertentu, dan digabung dengan beberapa jenis file.



Subversion (SVN)
SVN atau Subversion adalah suatu perangkat lunak open source pengontrol versi yang dapat mengatur proses pengembangan perangkat lunak yang dilakukan oleh suatu kelompok pemrogram yang terpisah menjadi runut dan teratur.
Subversion adalah salah satu aplikasi version control yang dapat membantu kegiatan developmentseperti:
  1. Mencatat perubahan code
  2. Menyediakan fungsi undo untuk mengembalikan keadaan code ke titik tertentu
  3. Melihat riwayat perubahan code, dari pertama dibuat hingga keadaan yang sekarang
  4. Memungkinkan penulisan code secara paralel tanpa ada kejadian anggota tim menimpa pekerjaan anggota tim yang lain.
Setiap file yang masuk dalam version control svn akan di simpan dalam repository. Repository ini seperti halnya file server, selain itu repository ini juga menyimpan setiap perubahan pada file tersebut sehingga programmer dapat rollback ke versi sebelumnya.



Gambar 1. Struktur SVN

Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa repository dapat diakses melalui 3 cara, yaitu:

  1. Local filesystem yaitu, repository lokal yang diakses langsung oleh client. Cara ini menggunakan format pemanggilan “file:///lokasi repository”.
  2. WebDAV/DeltaV (melalui protokol http atau https). Cara ini menggunakan format pemanggilan“http://host/lokasi repository”.
  3. Menggunakan svn protokol (port 3690) atau juga bisa melalui protokol SSH. Cara ini menggunakan format pemanggilan “svn://host/lokasi repository” atau“svn+ssh://host/path/lokasi repository”
Struktur folder repository sangat penting untuk diperhatikan, karena struktur folder yang rapi dan jelas dapat memudahkan pengguna mengerti isi repository hanya dengan melihat struktur dan nama folder. Hal ini sangat bermanfaat untuk menghindari kesalahan yang mungkin dilakukan oleh user, misalnya commit ke folder yang salah. Secara umum folder dalam repository dibagi menjadi tiga, yaitu:
  1. Trunk, dimana semua kode program yang masih dalam tahap pengembangan berada.
  2. Tag, pada beberapa event tertentu kita perlu menandai repository dan membuat titik yang jelas dimana kita bisa mengembalikan kondisi kode program dengan mudah.
  3. Branch, jika kita ingin bekerja secara paralel, misalnya ada satu tim kecil pengembang yang melakukan bug fixing dan tim yang lain tetap menambahkan.
Gambar 2. Struktur folder repository


Dalam pembangunan proyek menggunakan svn, ada beberapa status file yang menandakan perubahan pada file. Diantaranya adalah:

  1. "?" artinya file tidak termasuk dalam version control
  2. "A" artinya file akan ditambahkan ke dalam version control
  3. "C" artinya file telah terjadi konflik pada saat update
  4. "D" artinya file akan dihapus di lokal maupun di repository
  5. "M" artinya file telah dimodifikasi
  6. "G" artinya perubahan yang ada digabungkan.

3 komentar:

Anonim mengatakan...

Ta Kasih Cendol se karung Gan

Roy mengatakan...

wah buat blog dia wkwkwk... bahas svn pula :D ciehhhh jadi keinget project mancle yah :)) moga sukses ndi

☻☻ SINCERELY ☻☻ mengatakan...

@Roy ->> haa haa ya donk,,gara2 mancle nieh gw jd mrinkel-mrinkel kyee cacing,,LOL ..
Ok Thanks kang, good luck 4 you..

@Anonim --> Thanks

Sign up for PayPal and start accepting credit card payments instantly.